Pelajaran Al-Qur'an Hadist
Bagus Tajwidku Indah Bacaanku
(Hukum membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi, Mutsaqqal Kalimi, Mad Lazim Mukhaffaf Harfi, dan Mutsaqqal Harfi)
Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril ke dalam hati Nabi Muhammad SAW sebagai hujjah kerasulan Muhammad bahwa beliau adalah utusan Allah.
Bahasa Al-Qur'an adalah bahasa Arab, sehingga makna-makna yang ada didalam Al-Qur'an tidak bisa diselewengkan begitu saja, selain itu Al-Qur'an pun merupakan pedoman bagi manusia yang mana manusia mengambil petunjuk darinya dan sekaligus merupakan sarana prasarana dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, hal ini terbukti dengan membaca Al-Qur'an memiliki nilai ibadah.
Kalau kita perhatikan realitas yang ada dimasyarakat, ternyata masih banyak yang belum dapat membaca Al-Qur'an dengan benar, khususnya bila dihadapkan kepada lafadl-lafadl yang musykilat. Padahal membaca Al-Qur'an tidak seperti membaca koran, ketika salah dalam pelafalan maka mempengaruhi terhadap salahnya arti dari lafadl yang kita baca.
Oleh karena itu, dalam membaca Al-Qur'an haruslah dengan benar terutama dalam melafazkan huruf-hurufnya sesuai dengan makharijul huruf dan tajwidnya, sebab membaca Al-Qur'an dengan benar akan menghantarkan kita terhadap kesempurnaan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kali ini, kita akan mempelajari materi hukum bacaan Mad, yaitu Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi, Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi, Mad Lazim Mukhaffaf Harfi, Mad Lazim Mutsaqqal Harfi.
1. Mad Lazim Mukhaffaf Kalimi
Secara bahasa, Mad artinya panjang, dan Lazim artinya pasti, Mukhaffaf artinya diringankan, sedangkan kalimi artinya kalimat.
Yang dimaksud dengan istilah ini adalah mad tabii yang bertemu dengan huruf yang sukun (tetapi tidak bertasydid) dalam satu kata. Aturan membacanya wajib sepanjang 6 harakat. Dinamakan mukhaffaf karena mengucapkannya ringan dan mudah, sebagai akibat tidak adanya tasydid dan ghunnah pada mad itu. Dinamakan kalimi (kata) karena sukun asli dan mad tabii itu terdapat dalam satu kata
2. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi
Secara bahasa Mutsaqqal artinya diberatkan. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi adalah mad tabii yang bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kata. Aturan membacanya wajib sepanjang enam harakat. Dinamakan mutsaqqal karena berat mengucapkannya sebagai akibat terdapatnya tasydid pada huruf yang sukun.
3. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah mad tabii yang bertemu dengan sukun asli pada salah satu huruf hijaiyah yang tidak bertasydid. Dinamakan mukhaffaf karena ringan mengucapkannya akibat tidak adanya tasydid dan ghunnah pada mad itu.
4. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah mad tabii yang bertemu dengan sukun asli (bukan karena waqaf) pada salah satu huruf hijaiyah yang tidak bertasydid. Dinamakan harfi karena sukun asli tersebut terdapat setelah huruf mad. Hal ini terdapat pada huruf-huruf hijaiyah yang terletak diawal beberapa surat. Dinamakan mutsaqqal karena berat mengucapkannya karena adanya tesydid pada sukun tersebut.
Yang dimaksud dengan istilah ini adalah mad tabii yang bertemu dengan huruf yang sukun (tetapi tidak bertasydid) dalam satu kata. Aturan membacanya wajib sepanjang 6 harakat. Dinamakan mukhaffaf karena mengucapkannya ringan dan mudah, sebagai akibat tidak adanya tasydid dan ghunnah pada mad itu. Dinamakan kalimi (kata) karena sukun asli dan mad tabii itu terdapat dalam satu kata
2. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi
Secara bahasa Mutsaqqal artinya diberatkan. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi adalah mad tabii yang bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kata. Aturan membacanya wajib sepanjang enam harakat. Dinamakan mutsaqqal karena berat mengucapkannya sebagai akibat terdapatnya tasydid pada huruf yang sukun.
3. Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah mad tabii yang bertemu dengan sukun asli pada salah satu huruf hijaiyah yang tidak bertasydid. Dinamakan mukhaffaf karena ringan mengucapkannya akibat tidak adanya tasydid dan ghunnah pada mad itu.
4. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah mad tabii yang bertemu dengan sukun asli (bukan karena waqaf) pada salah satu huruf hijaiyah yang tidak bertasydid. Dinamakan harfi karena sukun asli tersebut terdapat setelah huruf mad. Hal ini terdapat pada huruf-huruf hijaiyah yang terletak diawal beberapa surat. Dinamakan mutsaqqal karena berat mengucapkannya karena adanya tesydid pada sukun tersebut.
Komentar
Posting Komentar